Mentan Minta Bulog Segera Serap Jagung Petani: Jangan Sampai Harga Jatuh!
"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta Bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," kata Amran dalam keterangan diterima di Jakarta.
Mentan menegaskan pemerintah saat ini berkomitmen penuh terhadap nasib dan kesejahteraan petani. Hal ini bisa dilihat dari penambahan alokasi pupuk subsidi yang mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Penambahan ini bahkan cukup besar karena mencapai 100 persen.
"Pupuk sudah naik dua kali lipat, untuk disini (Kabupaten Boalemo) sudah kami tambah, perintah Presiden dan saya sudah tanda tangan. Tolong sampaikan ke seluruh Indonesia bahwa pupuk sudah ditambah Rp28 triliun atau naik dua kali menjadi Rp54 triliun, Jadi urusan pupuk sudah tidak ada lagi masalah," katanya.
Sementara itu, dari sisi kualitas Mentan melihat kondisi jagung hasil panen raya ini cukup bagus dan bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, lanjut Amran, harga yang layak untuk petani di sana harusnya di atas Rp4.200 per kilogram.
"Ini sangat bagus, sangat bagus kualitasnya. Oleh karena itu, harusnya minimal Rp4.200 dibelikan dan tidak boleh dibiarkan menjadi Rp3.600," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario menjelaskan bahwa sejauh ini produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta per tahun dimana rata-rata sentra mengalami kenaikan. Tahun 2023-2022 akhir misalnya, Gorontalo menyumbang angka ekspor tertinggi secara nasional.
"Dari kuota 200 ribu ton, kita 80 ribu ton angka ekspornya. Jadi dari sisi produksi kami sudah sangat bagus," kata Muljady.
Muljady juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalannya produksi jagung. Salah satunya dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.
"Alhamdulillah kami mendapatkan kemampuan alokasi dengan perjuangan Pak Menteri. Tadinya kita hanya mendapatkan 56 ribu ton, sekarang mencapai 89 ribu ton urea. Tentu masyarakat Gorontalo mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memperjuangkan agar kuota tambahan pupuk ini bisa bertambah di Gorontalo," ucap Muljady.